Selasa, 01 Juni 2010

Penyuluhan Tani Pun Kini Pakai Internet

MATARAM, KOMPAS.com - Tidak hanya dominasi orang kota, para petani di desa pun kini dekat dengan internet. Misalnya di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mulai menerapkan program cyber extension yaitu kegiatan penyuluhan pertanian berbasis internet.

"Mulai tahun ini program cyber extension itu diterapkan, namun dimulai di empat BPP (Balai Penyuluh Pertanian) di tingkat kecamatan," kata Kepala Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Pertanian Terpadu (Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan) Provinsi NTB, DR Mashur, di Mataram, Rabu (19/5/2010).

Mashur menyebut keempat BPP itu masing-masing satu di Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa Barat, Lombok Timur, dan Kota Bima. Keempat kabupaten/kota yang dijadikan program uji coba cyber extension itu tidak termasuk dalam daerah pemberdayaan petani yang dilaksanakan pada tahun ini.

"Empat kabupaten/kota itu dipilih karena tidak termasuk program pemberdayaan petani yang juga dilaksanakan tahun di enam kabupaten lainnya di wilayah NTB," ujarnya.

Menurut Mashur, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan para pihak di empat kabupaten/kota itu untuk penentuan lokasi dan kegiatan pendukungnya. Selain mendapatkan perangkat komputer yang memiliki jaringan internet, BPP di empat lokasi itu juga akan didukung biaya operasional sebesar Rp100 juta/lokasi.

"Selain memberi penyuluhan melalui internet, pengelola BPP itu dapat mengimplementasikan teknik budi daya sayur-mayur dan tanaman lainnya serta mengembangbiakkan ternak sehingga perlu didanai, dan sumber danaya dari APBN," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB itu menjelaskan, penerapan cyber extension itu untuk memudahkan penyuluhan kepada para petani, yang dilakukan para petugas lapangan. Melalui cyber extension, penyuluhan dapat dilakukan di Kantor Bakoorluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan tingkat kecamatan atau yang dikenal dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) tetapi para petani selaku peserta yang disuluh tetap berada di desanya.

Penyuluhan dengan cara ini dapat dilakukan melalui sejumlah sambungan internet sekaligus di mana setiap peserta dapat melihat wajah peserta maupun penyuluhnya di layar monitor. Cyber extension juga merupakan sistem baru dalam penyuluhan karena selama ini metode penyuluhan yang dilaksanakan yakni sistem latihan dan kunjungan.

Latihan terhadap petugas, petani/kelompok tani, dan gabungan kelompok tani (gapoktan), demikian pula kunjungan secara periodik petugas BPP ke petani dan gapoktan secara periodik oleh para penyuluh.

Selain itu, aktivitas penyuluhan juga melalui penyebaran informasi berupa selebaran, brosor, dan buletin serta pemutaran film tentang pertanian melalui mobil unit yang berkeliling ke desa-desa. "Nantinya, pola penyuluhan makin beragam, selain cara-cara lama juga akan diwarnai dengan penyuluhan berbasis internet," ujar Mashur.

Kini, jumlah penyuluh pertanian terpadu di NTB tercatat sebanyak 1.830 orang, namun hanya 760 orang yang masih mengabdi sebagai tenaga lapangan dan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Idealnya satu desa memiliki satu penyuluh sehingga jumlah desa di wilayah NTB mencapai 911 desa, sementara tenaga penyuluh lapangan hanya 760 orang, sehingga kekurangan sebanyak 151 orang.

Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP) atau yang dikenal dengan Tenaga Harian Lepas (THL) di wilayah NTB saat ini mencapai 651 orang, yang dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan penyuluh pertanian di NTB.

0 komentar:

Posting Komentar