Selasa, 08 Juni 2010

Motif Batik Antardaerah Saling Memengaruhi


”Biasanya yang terjadi adalah saling memengaruhi dalam motif. Ada motif-motif yang sama di Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. Yang membedakan adalah warnanya karena sudah disesuaikan dengan warna khas masing-masing daerah,” kata Wieke.

Dalam buku The Dancing Peacock, Colours and Motifs of Priangan Batik disebutkan, motif yang terdapat dalam batik Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya di antaranya cupat manggu, rereng dokter, dan bulu hayam.

Di Garut, batik-batik dengan motif tersebut bisa dilihat dalam warna biru tua, merah tua, hijau tua, dan ungu tua, yaitu warna-warna yang muncul karena pengaruh batik Pekalongan. Namun, ketika melihat di Ciamis, batik dengan motif senada bisa dijumpai dengan warna putih, coklat, atau hitam. Adapun di Tasikmalaya, batik bisa dijumpai dalam warna-warna cerah.

Dari sisi ragam hias, setiap daerah juga memiliki ciri masing-masing meski tetap tak lepas dari pengaruh motif daerah lain. Dengan mengutamakan kesederhanaan, batik Ciamis memiliki motif di antaranya parang sontak, rereng seno, ciung wanara, dan batu hiu.

Di Garut, motif batik mengambil inspirasi dari flora dan fauna, selain motif kawung, parang (lereng/rereng), limar, dan sidomukti yang merupakan pengaruh dari batik Solo dan Yogyakarta. Motif-motif dari Solo dan Yogyakarta tersebut kemudian memunculkan variasi, seperti rereng calung, rereng pita, sidomukti kopi tutug, dan sidomukti malati.

Sementara di Tasikmalaya, secara umum ada tiga karakter motif, yaitu batik Sukapura, Sawoan, dan batik Tasik. Batik Sukapura secara sepintas menyerupai batik Madura dengan ragam hias yang kontras dalam ukuran motif dan warna.

Mungkin sebagian orang akan menyebut batik Sukapura kuno, kasar, dengan warna yang tidak cerah. Namun, batik Sukapura yang didominasi warna merah marun, putih gading, dan hitam memiliki konsumen fanatiknya, terutama di Tasikmalaya selatan.

Batik Sawoan adalah batik yang didominasi warna coklat seperti buah sawo ditambah warna indigo dan cecek-cecek warna putih, mirip batik Solo. Adapun batik Tasik memiliki ciri warna-warna cerah karena pengaruh dari batik pesisiran.


KOMPAS.com - Seperti batik-batik lainnya, batik priangan, khususnya batik Ciamis, Garut, dan Tasikmalaya, juga memiliki motif dan warna khas. Namun, kedekatan ketiga wilayah tersebut membuat unsur saling memengaruhi, terutama dalam motif, tak terelakkan.

Tidak hanya Ciamis, Garut, dan Tasikmalaya, pengaruh juga datang dari daerah lain seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, dan Banyumas.

Batik dari Sukapura, Kabupaten Tasikmalaya, misalnya, menurut Wieke Dwiharti, sangat kental dipengaruhi Banyumas. Ini terlihat dari motif dan warna yang cenderung klasik, yaitu didominasi warna coklat.

0 komentar:

Posting Komentar